“Tolong hitung ulang ODGJ-nya dan cek ketersediaan obatnya. Kemudian coba hitung, jumlahnya cukup atau tidak serta cek lagi cara penyimpanannya, jangan sampai rusak obatnya,” kata Mensos Risma di Sumba Timur, Minggu (19/5/2024).
Mensos juga memberikan perhatian kepada 88 pengidap kusta di kabupaten tersebut. Mensos bukan hanya mengoordinasikan ketersediaan obat dengan Pemerintah Kabupaten Sumba Timur dan Kementerian Kesehatan, tetapi juga melakukan intervensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh pengidap kusta, serta keluarga dan lingkungan sekitarnya.
Intervensi yang dilakukan antara lain memberikan 50 ekor ayam petelur yang sudah siap bertelur, kepada setiap komunitas. Selain itu, diberikan pula alat-alat kebersihan diri, pakaian, serta peralatan makan secara personal. Penyediaan fasilitas air bersih sebagai upaya pencegahan dan intervensi kebersihan bagi penderita kusta juga dilakukan.
Mensos juga memberikan dukungan penuh untuk operasi katarak yang pelaksanaannya bekerja sama dengan Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) dan Himpunan Bersatu Teguh. Dalam baksos ini, dari 334 yang mendaftar, 187 penerima manfaat yang lolos screening operasi katarak baksos ini, yang ditangani enam dokter mata. Pada hari pertama, operasi katarak dilakukan terhadap 79 orang dan dilanjutkan pada hari berikutnya.
“Kita tidak bisa menganggap enteng penyakit katarak, karena hilangnya penglihatan bisa berpengaruh secara ekonomi terhadap pengidap katarak maupun keluarganya,” kata Mensos Risma.