AWMORI mengingatkan bahwa dampak dari praktik perjudian tidak hanya merugikan ekonomi keluarga, tetapi juga membuka peluang terjadinya tindak pidana lain, seperti pemerasan dan kriminalitas akibat utang yang tidak terbayar.
Saat awak media mencoba melakukan konfirmasi kepada Kapolda Papua Barat Daya dan Kapolresta Sorong melalui aplikasi WhatsApp terkait isu perjudian togel yang kembali beroperasi, hingga berita ini tayang, belum ada balasan atau tanggapan dari kedua pejabat tersebut. Hal ini semakin menambah kekhawatiran masyarakat terhadap keseriusan aparat dalam menangani permasalahan ini.
Sebagai bentuk dukungan, AWMORI menyatakan akan terus mengawal kasus ini dengan melibatkan elemen masyarakat sipil, media, dan lembaga penegak hukum lainnya. Organisasi ini juga tidak segan untuk melaporkan langsung kepada Kapolri jika ditemukan adanya dugaan pembiaran atau keterlibatan oknum aparat dalam praktik perjudian ini.
“Kapolresta Sorong dan Kapolda Papua Barat Daya harus menjadikan kasus ini sebagai prioritas. Pembiaran hanya akan menimbulkan kerugian lebih besar bagi masyarakat dan citra institusi penegak hukum,” ujar Sekretaris Jenderal DPN AWMORI Sulkipani mengakhiri pernyataannya.
Masyarakat Sorong berharap agar seruan ini menjadi sinyal kuat bagi aparat untuk bertindak tegas, membuktikan bahwa hukum tidak hanya tajam ke bawah, tetapi juga ke atas.
Redaksi